Quiz Sistem Informasi Akuntansi
Siklus Penjualan Tunai & Kredit
Flowchart Penjualan Tunai & Kredit
Siklus Penjualan Tunai & Kredit
Flowchart Penjualan Tunai & Kredit
Dosen: Bpk. Vicky Dzaki Cahaya Putra S.E.,Ak., M.Ak.
SIKLUS PENJUALAN
PENJUALAN
Penjualan merupakan sumber hidup suatu
perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba. Banyak faktor selain
usaha promosi termasuk segi pelayanan atau pemberian service, harga yang cocok,
juga bagian pimpinan perusahaan dapat mengikuti order penjualan yang masih
luas/terbuka. Aktivitas penjualan dapat di kronologiskan sebagai berikut:
1)
Penerimaan pesanan
2)
Penegasan pesanan
3)
Pengiriman barang
4)
Pembuatan faktur
5)
Pembuatan laporan operasional penjualan
SIKLUS PENJUALAN
TUNAI
Prosedur penjualan Tunai
Prosedur penjualan adalah
urutan-urutan sejak diterimanya pesanan dari pembeli pengiriman barang,
pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan. Prosedur penjualan
melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar penjualan yang
terjadi dapat diawasi dengan baik.
Ø
Prosedur – Prosedur Penjualan Tunai
1.
Prosedur Order Penjualan
Dalam proses order penjualan, bagian order penjualan berperan
dalam menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai sebanyak 3
lembar yang akan didistribusikan masing-masing satu kepada pembeli sebagai
bukti pembayaran ke bagian kassa, dikirmkan ke bagian gudang, dan untuk bagian
order penjualan sendiri sebagai arsip dokumentasi yang akan disimpan menurut
nomor urut faktur.
2.
Prosedur Penerimaan Kas
Penerimaan kas dilakukan oleh bagian kassa bersamaan setelah
menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan tunai dari pembeli
sekaligus mengoperasikan mesin cash register sehingga menghasilkan bukti cash
register yang akan ditempelkan pada faktur yang telah dibubuhkan cap lunas dan
diserahkan kembali kepada pembeli untuk kepentingan pengambilan barang ke
bagian pengiriman barang.
3.
Prosedur Penyerahan Barang
Proses penyiapan barang ditangani oleh bagian gudang setelah
menerima faktur penjualan tunai dari bagian order penjualan sesuai dengan
kuantiÃtas yang sebenarnya sekaligus pencatatannya kedalam kartu gudang yang
akan diserahkan ke bagian pengiriman.
4.
Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai
Dalam prosedur ini, fungsi akuntani yaitu melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas serta mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.
5.
Prosedur Penyetoran Kas ke Bank
Sistem pengendalian intern terhadap kas menharuskan
penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dalam
prosedur ini fungsi kas menyatorkan yang diterima dari penjualan tunai ke bamk
dalam jumlah penuh.
6.
Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas
ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari
bank melalui fungsi kas.
7.
Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi
HPP berdasarkan dat ayang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan
rekapitulasi ini, fungsi akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen
sumber untuk pencatatan HPP ke dalam jurnal umum.
Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem
Penjualan Tunai
a.
Faktur Penjualan Tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangka 3
antara lain :
1) Lembar 1 : Diberikan
ke pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran
barang ke bagian kasa.
2) Lembar 2 : Diberikan
ke bagian pembungkus beserta barangnya sebagai perintah
penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kasa.
Tembusan ini juga berfungsi sebagai slip pembungkus yang ditempel di pembungkus
barang untuk identitas barang.
3) Lembar 3 : Diarsip
sementara berdasarkan nomor urutnya oleh bagian order
penjualan/pelayansebagai pengendali apabila nanti terjadi
kejanggalan transaksi penjualan. Di samping itu juga tembusan ini berfungsi
untuk pengendali penghitungan komisi dan bonus pelayan. b.
Pita Register Kas (PRK)
Dokumen ini dihasilkan oleh mesin yang dioperasikan oleh
bagian kasa setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai
pembayaran atas barang. Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen pendukung untuk
meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan dicatat dalam
register kas.
c. Credit Card Sales Slip
d. Bill Of Lading
e.
Faktur Penjualan COD
f. Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran
kas ke bank.
g. Rekap Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas
harga pokok produk yang dijual selama satu periode.
SIKLUS PENJUALAN KREDIT
Prosedur Penjualan Kredit
Pelanggan datang ke perusahaan dan
melihat barang yang diinginkan. Setelah pelanggan mendapatkan barang yang
diinginkan dan cocok dengan harga yang diajukan, pelangganmengajukan permohonan
kredit, maka fungsi penjualan akan memberikan formulir penjualan kredit dan menjelaskan persyaratan
untuk mengajukan penjualan kredit. Setelah formulir diisi dan ditandatangani
oleh pelanggan, formulir tersebut diserahkan kepada fungsi penjualan kembali
beserta data-data yang diperlukan untuk diperiksa kelengkapannya, setelah di cek
kelengkapannya, fungsi penjualan akan mengirim formulir penjualan kredit dan
persyaratan yang diperlukan ke fungsi kredit.
Prosedur – Prosedur Penjualan Kredit
1.
Prosedur penjualan
2.
Prosedur persetujuan kredit
3.
Prosedur pengiriman barang
4.
Prosedur pembuatan faktur
5.
Prosedur akuntansi penjualan kredit
Prosedur pesanan penjulan informasi
yang pada umumnya dibutuhkan meliputi:
·
Pesanan-pesanan yang belum dapat dipenuhi
·
Kesanggupan untuk mengirim barang di waktu
tertentu
Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem
Penjualan Kredit
a.
Penawaran Harga (PH)
b.
Order Form
(OF)
c.
Memo
d.
Purcahse Order (PO)
e.
Surat Pengantar Supplier (SPS)
f.
Berita Acara Penerimaan
g.
Delivery Order / Surat Pengantar / Surat Jalan
(DO/SP/SJ)
h.
Surat Perintah/permintaan Pengeluaran barang
(SPB)
i.
Invoice/Faktur
j.
Faktur Pajak
k.
Kwitansi
Unit Organisasi yang terkait
Menurut Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi, unit
organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit yaitu:
a. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari
pelanggan, mengedit order dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan
tanggal pengiriman barang. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat back
order pada saat tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order dari
pelanggan.
b. Fungsi Kredit
Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit
pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.
c. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab menyimpan dan menyiapkan barang
yang dipesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke bagian pengiriman.
d. Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas
dasar surat order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan.
e. Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab membuat dan mengirimkan faktur
penjualan kepada pelanggan.
f. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari transaksi penjualan kredit, membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada debitur, dan membuat laporan penjualan, serta mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu persediaan.
FLOWCHART SIKLUS PENJUALAN TUNAI & KREDIT
FLOWCHART Siklus Penjualan Tunai
Keterangan
Siklus Pembelian Tunai:
1)
Customer
Customer
melakukan order barang yang dikirim ke Bagian Penjualan. Lalu mendapatkan Bukti
Pembelian. Setelah diproses, customer akan mendapatkan kiriman barang dari
Bagian Pengiriman. Barang yang diterima lalu dicek apakah sama dengan Bukti
Pembelian. Jika cocok, customer menandatangani dan mengembalikan Surat Jalan
dan Bukti Pembelian ke Bagian Pengiriman.
2)
Bagian
Penjualan
Setelah
menerima Order Barang dari Customer, Bagian Penjualan membuat Bukti Pembelian
yang dirangkap 3, lembar pertama untuk
Customer, lembar kedua untuk Bagian Gudang, dan lembar ketiga untuk Bagian
Keuangan. Dari Bukti Pembelian tersebut, Bagian Penjualan membuat Surat Jalan
yang dirangkap 3. Lembar pertama dan
kedua untuk Bagian Pengiriman dan lembar ketiga untuk Bagian Gudang.
Dari
Bukti Pembelian 1 dan 2 yang diterima dari Bagian Pengiriman,
lalu dibuat Laporan Penjualan rangkap 2,
lembar pertama sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke Pimpinan.
3)
Bagian
Gudang
Dari
Bukti Pembelian yang diterima dari Bagian Penjualan, Bagian Gudang menyiapkan
barang yang diorder. Barang tersebut dikirim ke Bagian Pengiriman. Bagian
Gudang juga menerima Surat Jalan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.
4)
Bagian
Pengiriman
Setelah
menerima Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan dari Bagian Penjualan, lalu
barang dikirim bersama Surat Jalan tersebut ke Customer. Bukti Pembelian dan
Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh Customer diberikan ke Bagian
Penjualan.
5)
Bagian
Keuangan
Menerima
Bukti Pembelian dari Bagian Penjualan sebagai dasar pembuatan Laporan Keuangan
yang dirangkap 2, yang pertama diberikan ke Pemimpin dan lembar kedua untuk
arsip.
6)
Pemimpin
Menerima
Laporan Keuangan dari Bagian Keuangan dan Laporan Penjualan dari Bagian
Penjualan sebagai arsip.
FLOWCHART Siklus Penjualan Kredit
Keterangan
Siklus Pembelian Kredit:
1)
Customer
Customer
melakukan order barang yang dikirim ke Bagian Penjualan. Lalu mendapatkan Bukti
Pembelian. Setelah diproses, customer akan mendapatkan kiriman barang dari
Bagian Pengiriman. Barang yang diterima lalu dicek apakah sama dengan Faktur
Pembelian. Jika cocok, customer menandatangani dan mengembalikan Surat Jalan
dan Faktur Pembelian ke Bagian Pengiriman.
2)
Bagian
Penjualan
Setelah
menerima Order Barang dari Customer, Bagian Penjualan membuat Faktur Pembelian
yang dirangkap 3, lembar pertama untuk Customer, lemabar kedua untuk Bagian
Gudang, dan lembar ketiga untuk Bagian Keuangan. Dari Faktur Pembelian
tersebut, Bagian Penjualan membuat Surat Jalan yang dirangkap 3. Lembar pertama
dan kedua untuk Bagian Pengiriman dan lembar ketiga untuk Bagian Gudang.
Dari
Faktur Pembelian 1 dan 2 yang diterima dari Bagian Pengiriman, lalu dibuat
Laporan Penjualan rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip dan lembar kedua
dikirim ke Pimpinan.
3)
Bagian
Gudang
Dari
Faktur Pembelian yang diterima dari Bagian Penjualan, Bagian Gudang menyiapkan
barang yang diorder. Barang tersebut dikirim ke Bagian Pengiriman. Bagian
Gudang juga menerima Surat Jalan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.
4)
Bagian
Pengiriman
Setelah
menerima Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan dari Bagian Penjualan, lalu
barang dikirim bersama Surat Jalan tersebut ke Customer.
Faktur
Pembelian dan Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh Customer diberikan ke
Bagian Penjualan.
5)
Bagian
Keuangan
Menerima
Faktur Pembelian dari Bagian Penjualan sebagai dasar pembuatan Laporan Keuangan
yang dirangkap 2, yang pertama diberikan ke Pemimpin dan lembar kedua untuk
arsip.
6)
Pemimpin
Menerima
Laporan Keuangan dari Bagian Keuangan dan Laporan Penjualan dari Bagian
Penjualan sebagai arsip.
Daftar Pustaka:
Mulyadi. 2008. Sistem
Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat.
PT. Sumbermas Artabahagia. Jakarta: sebagai Objek
Penelitian
Noted!
BalasHapus